Janjang Saribu – mungkin akan terdengar sedikit
asing di telinga anda, tetapi bagi masyarakat minang sendiri, nama ini bukanlah
hal yang asing. Janjang sendiri merupakan tangga dalam bahasa minang, dan dalam
bahasa yang sama saribu memiliki arti seribu. Maka, objek wisata ini bisa juga
disebut dengan tangga seribu.
mungkin bagi masyarakat luar minang (sumatera barat ) mengira cuma beberpa pasti juga ga sampai seribu tangga akan tetapi ini real 1000 tangga
mungkin bagi masyarakat luar minang (sumatera barat ) mengira cuma beberpa pasti juga ga sampai seribu tangga akan tetapi ini real 1000 tangga
Saya pergi ke Janjang Koto Gadang
Lebaran 2014. Naik motor berdua teman saya dari Solok ke Bukittinggi. Lumayan
pegel booo. Abis main ke Lembah Anai dulu, hehehe. Nekat dah. Pas treking
sendirian (teman saya ga mau ikut jalan, dia nunggu di warung) di Janjang Koto
Gadang saya ngos-ngosan. Ketauan jarang olah raga, hehehe.
Waktu jalan ke
Janjang 1000, saya sendirian ke Bukittinggi. Tujuan saya adalah Rumah Amai
Setia yang ada di Nagari Koto Gadang. Saya naik ojek dari prapatan ujung jalan
panorama. Dan saya minta abang ojeknya antarin saya sebentar ke Janjang Saribu
bagian bawah. Cuma buat ambil beberapa gambar doang, hehehe. Eh saya dimintai
‘uang retribusi 2000 oleh ibu-ibu penduduk sanaa.Ada objek wisata yang relatif masi baru di
Bukittinggi, Diresmikan oleh Menkominfo yang kebetulan juga orang Minangkabau
yaitu Bapak Tifatul Sembiring pada tanggal 26 Januari 2013 jadi kurang
lebih baru berusia 1 tahun. Selama ini, bila kita menyebut kata Great Wall, bisa dipastikan yang dimaksud adalah tembok raksasa di
Cina. Namun, kini tak cuma Negeri Tirai Bambu saja yang memiliki tembok
panjang, Sumatera Barat pun punya satu tembok seperti itu, namanya Great Wall
of Koto Gadang atau Janjang Koto Gadang dalam bahasa minangnya. Bisa dibilang ini merupakan miniatur dari
Tembok Besar yang ada di Cina, karena meskipun dari segi arsitektur janjang ini
mirip tetapi Janjang di Koto Gadang ini lebih curam, lebih pendek dan tak
selebar Tembok China. Dengan panjang 1,5 kilometer, Great Wall of Koto Gadang
ini membentang dari Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi. Dari segi
keindahan, Janjang ini tidak kalah dengan Great Wall di China karena tembok raksasa Koto Gadang melintasi Ngarai
Sianok. Di titik itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan lembah raksasa nan
indah dan hijau. Janjang koto Gadang ini dari jaman penjajahan Belanda telah digunakan
sebagai jalur akses penduduk desa untuk berkunjung ke
desa lainnya atau jalan pintas untuk ke pusat kota Bukittinggi.
Untuk ke sana, kita
cukup berkendara ke arah Ngarai Sianok, belok ke kiri di sebuah persimpangan di
Jl. Panorama. Jalan yang cukup sempit, berkelok-kelok dan menurun memang agak
menyulitkan dan membuat pengendara harus selalu berhati-hati. Selang beberapa menit
perjalanan dari persimpangan tadi, di sebelah kiri kita akan menemui pintu
masuk ke Janjang Kotogadang. Tak ada loket untuk memungut biaya masuk. Wisata
tangga ini gratis, Hanya dibutuhkan fisik yang prima dan stamina yang cukup
kuat. Jalan pertama yang dilalui menurun. Jarak beberapa ratus meter, ada jembatan
gantung yang hanya boleh dilalui oleh maksimal 10 orang. Jembatan ini berguna
untuk meniti sungai yang terjal. Penuh tantangan. Selepas dari jembatan
gantung, adrenalin pengunjung kembali diuji. Sebab kita harus mendaki anak
tangga yang kabarnya berjumlah seribu jenjang *belum sampai seribu sih, tapi
cukup bikin kaki pegal* makanya tempat ini juga
Selama perjalanan anda menelusuri Janjang
kita tidak hanya disuguhi dengan banyaknya anak tangga untuk mencapai dasar lembah.
Kita juga akan dibuat
terpana melihat keindahan alam di sekitar dengan tegaknya Gunung Marapi dan Gunung
Singgalang yang tampak mempesona dari kejauhan. Hal inilah yang akan menjadi
obat lelah kita karena pemandangan lainnya pun ikut serta
menyegarkan pikiran. Selain itu, tak jarang beberapa satwa berupa kera akan
tampak melintas, melewati ranting-ranting pepohonan. Tak kalah
pula, nyanyian para burung pun menjadikan suasana terasa benar-benar
alami. Jadi, kapan lagi bisa menyaksikan (miniatur) Tembok Raksasa China dari
dekat??
Yolan Meldi Saputra
14510045
Yolan Meldi Saputra
14510045
Comments
Post a Comment