Tradisi gunungan berupa Grebeg Besar di Kraton Yogyakarta selalu menghiasi perayaan tiap kali diselenggarakan pada tanggal 10 Dzulhijah atau bertepatan pada hari raya Idul Adha. Selain pada hari raya Idul Adha kegiatan ini juga akan diselenggarakan pada tanggal 1 Muharram atau bertepatan dengan tahun baru Islam dengan nama Grebeg Sekaten . Selain itu juga ada Grebeg Syawal pada hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal tiap tahunnya. Di Jogja ritual Grebeg Besar atau Idul Adha ditandai dengan adanya tiga pasang gunungan laki-laki dan perempuan. Gunungan ini berupa hasil bumi yang dibawa dari Dalem Kraton Yogyakarta menuju Masjid Gedhe Kauman yang letaknya tidak terlalu jauh. Grebeg itu sendiri berasal dari kata gumrebeg yang secara filosofis bisa diartikan sebagai riuh, rebut, heboh, ramai atau sejenisnya. Sedang gunungan itu secara filosofi diartikan sebagai simbol kemakmuran dimana pihak kraton membagikan berkah berupa hasil bumi untuk rakyat Yogyakarta.