Skip to main content

Pesona Wisata Baturraden

Pesona wisata Baturraden di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah terkenal sebagai destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Baturraden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung Slamet. Lokasi wisata yang berjarak hanya sekitar 15 km dari kota Purwokerto, Jawa Tengah ini, tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia. Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama alam yang indah, udara yang segar dan diketinggiaan 1000 m. Terdapat beberapa spot menarik yang harus dikunjungi dan sangat disayangkan ketika kita tidak mengunjungi spot-spot yang ada di Baturraden ini.

Pancuran Pitu dan Pancuran Telu

Di areal wisata Baturaden juga terdapat tempat pemandian air panas, ini mungkin sesuatu yang Anda ingin kunjungi. Anda dapat mengunjungi Pancuran Pitu untuk menikmati air panas Baturaden. Suhu air di Pancuran Pitu ini berkisar antara 60 hingga 70 derajat Celcius. Mandi air panas di Baturaden diyakini mampu menyembuhkan penyakit melalui terapi air panas yang ada di sana.
Wana Wisata Baturraden

Selain pemandian air panas di Baturaden, Anda dapat mengunjungi lokasi perkemahan. Jika Anda ingin bermalam di Baturaden, Anda dapat mendirikan tenda di Wana Wisata tersebut. Wana Wisata Baturaden merupakan hutan alam hijau yang sangat tepat untuk dijadikan tempat berkemah bersama keluarga atau para sahabat. Lokasi Wana Wisata ini berjarak sekitar 2 km dari pintu masuk Baturaden. Jarak ini tidaklah jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
   Telaga Sunyi

Telaga Sunyi juga salah satu destinasi wisata yang ada di Kawasan Wisata Baturaden, Telaga Sunyi merupakan sebuah mata air yang bersih dan jernih, masyarakat men-sakralkan tempat ini untuk itu para wisatawan dilarang untuk mandi maupun berenang di tempat ini demi keselamatan pengunjung. Ketika kalian pergi ke tempat ini, kalian akan merasakan tidak sedang berada di Indonesia, karena letak dan kondisinya seperti di negara lain seperti Jepang, jernih sejuk disertai dengan kicauan burung yang merdu, bagi kalian yang ingin menenangkan hati perlu coba untuk datang ke tempat ini

 Taman Kaloka Widya Mandala

Kawasan Wisata Baturaden juga tedapat tempat kebun binatang, tempat ini juga digunakan untuk wisata edukasi. Tempat wisata ini diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995. Di Taman Kaloka Widya Mandala terdapat berbagai hewan maupun satwa dari dalam negeri dan luar negeri, kebun binatang ini memiliki koleksi satwa yang cukup banyak, bahkan di tempat ini terdapat museum satwa yang menyimpan kerangka satwa. Jika Anda melakukan perjalanan wisata ke Baturaden dalam sebuah rombongan keluarga atau sahabat, maka taman ini akan menjadi pengalaman wisata yang menyenangkan.
Grebeg Surya
Jika Anda ingin mengetahui wisata budaya yang ada di kawasan wisata Baturaden ini, maka cobalah datang di bulan pertama dalam kalender tahun Islam. Anda akan dapat menyaksikan Grebeg Syura, sebuah acara yang telah menjadi tradisi masyarakat setempat.
Juga, ada pertunjukan musik Calung, tari tradisional Lengger, pertunjukan Kuda Lumping yang beraroma mistis, serta kegiatan mengunjungi situs-situs suci, lazimnya adalah kuburan yang disebut juga sebagai kenduren oleh masyarakat di sana. Inilah salah satu pesona tempat wisata di Jawa Tengah.

   Teater Alam Baturraden

Teater alam Baturaden merupakan salah satu destinasi wisata di Baturaden yang memiliki tempat yang unik, karena bentuk teater dari tempat ini berada di dalam pesawat. Pesawat jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia itu berdiri tepat di samping pintu masuk di atas tanah seluas 600 meter. Teater ini tidak menayangkan film-film seperti teater modern lainnya, namun menayangkan tentang Alam Indonesia seperti cerita budaya TMII, bahkan peristiwa alam seperti gunung berapi meletus maupun peristiwa tsunami di Indonesia. Untuk tiket masuk ke Teater Alam Baturaden cukup mengeluarkan 5000-10.000 kalian sudah dapat menikmati sensasi naik pesawat sambil melihat teater yang belum ada di tempat lain.

Cerita Rakyat Baturraden

Selain keindahan-keindahan wisata Baturraden yang mempesona, cerita rakyat yang beredar di kalangan masyarakat setempat juga tidak kalah menarik.Jika masa kecil kalian sering mendengar akan lenggenda Lutung Kasarung maka tempat inilah yang menjadi latar utama dari dongeng tersebut, dongeng Lutung Kasarung berkembang di masyarakat Baturaden, atas alasan inilah lengenda dan dongeng dari lutung kasarung tak luput dari Kawasan Wisata Baturaden. Baturaden sendiri berasal dari kata ‘Batur’ yang dalam bahasa Jawa berarti Pembantu, Teman, atau Bukit dan ‘Raden’ berarti Bangsawan. Pada zaman dahulu kala di tanah Jawa ada seorang pemuda tampan bernama Suta. Pemuda tersebut merupakan seorang pembantu di Kadipaten Kutaliman, Banyumas, Jawa Tengah. Tugas pemuda tadi adalah merawat kuda dan membersihkan istal (kandang kuda). Kuda milik Adipati Kutaliman Suta merupakan sosok pekerja keras dan jujur. Oleh karena itu, ia tidak pernah mendapatkan masalah selama bekerja di Kadipaten. Pada suatu hari, seperti biasa setelah mengurus kuda Adipati Kutaliman, Suta berkeliling Kadipaten. Dia senang berjalan-jalan untuk melepas lelah sekaligus mengenal lingkungan tempatnya bekerja. Kadipaten yang luas tentu tidak dapat ia kelilingi dalam satu kali perjalanan. Maka setiap hari pemuda sederhana ini akan berjalan di lokasi berbeda. Suta baru saja melewati sebuah pohon mangga ketika ia mendengar jeritan seorang perempuan. Dia pun berlari menuju sumber suara. Tampaklah seekor ular besar di balik pohan mahoni sedang membuka lebar-lebar mulutnya, dan siap memangsa seorang perempuan di hadapannya. Perempuan itu berdiri kaku dengan wajah pucat pasi.
Meskipun sempat takut melihat ular yang demikian besar, namun tanpa berpikir panjang Suta bergerak maju mendekat. Dia berusaha menolong perempuan yang tak berdaya itu. Pengurus kuda Adipati ini memang bukan seorang pemain pedang yang hebat, tetapi tekad kuat melawan ular besar itu membuatnya berani menghadapi ular itu. Dengan susah payah pemuda kurus itu menaklukkan sang ular. Cabikan dan sabetan pedangnya akhirnya berhasil mematikan hewan berbisa itu.
Seketika pula perempuan yang hampir dimangsa ular itu jatuh tergolek dan pingsan di tanah. Seorang emban (inang pengasuh) membopongnya ke sisi pendopo tak jauh dari pohon mahoni. Suta pun mendatanginya. Ia terkejut ketika mengetahui siapa yang telah dia selamatkannya tadi. Ternyata perempuan tersebut adalah putri Adipati Kutaliman.
Sebagai salah satu penghuni kadipaten, Suta sebelumnya sudah sering mendengar tentang kecantikan dan kehalusan budi pekerti putri Adipati. Tetapi, tak pernah jua dia bertemu. Dia sangat bahagia dapat bertatapan langsung dengannya. Sang putri sangat berterima kasih pada Suta yang telah menyelamatkan nyawanya.
Sejak peristiwa tersebut, Suta dan putri Adipati menjadi akrab. Mereka sering bertemu dan mengobrol. Lama-kelamaan mereka menjadi saling menyayangi. Hingga akhirnya Suta memberanikan diri melamar sang putri kepada ayahnya, Adipati Kutaliman.
Adipati sebelumnya sudah mendengar kabar kedekatan putrinya dengan si pengurus kuda. Namun, dia tak mengira Suta akan nekat melamar putrinya, mengingat status sosial keduanya yang jauh berbeda. Ketika suta mengutarakan niatnya, Adipati murka. Dia merasa terhina. “Kuu ini seorang batur (pembantu). Tak pantas kau berdampingan dengan putriku,” katanya.
Kemudian Adipati memerintahkan pengawal untuk memenjarakan abdinya tersebut di penjara bawah tanah. Suta dinilai lancang karena berani meminang putri Adipati.
Mengetahui hal itu, sang putri pun sedih. Dia tak menyangka bila ayahnya akan sangat marah. Apalagi Suta tak pernah di beri makan dan minum selama ia berada di dalam penjara yang lembap, gelap dan, pengap. Hatinya perih mengetahui pria yang dicintainya itu menderita.
Putri Adipati kemudian menyusun rencana. Dia meminta bantuan seorang emban kepercayaannya untuk mengeluarkan Suta dari penjara bawah tanah. Sementara itu ia menunggu bersama kudanya di salah satu sisi di Kadipaten. Rencana pun dilaksanakan pada suatu malam, si emban mengendap-endap menuju penjara bawah tanah. Dia berhasil melewati penjaga yang tertidur karena memakan kue yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Emban pun menemui Suta.
Di dalam sel, Suta terkapar lemah. Badannya yang semula kurus menjadi makin kurus. Dia juga menggigil. Emban memberinya pakaian. Mereka kemudian keluar dan mendatangi putri Adipati yang sudah berpakian layaknya warga desa.
Suta dan Putri menaiki kuda dan melaju ke luar Kadipaten. Untunglah malam itu sangat gelap pekat sehingga sulit mengenali mereka berdua. Putri memacu kudanya semakin kencang.  Dia mengarahkan kudanya kearah selatan lereng Gunung Selamet.
Ketika hari beranjak siang, mereka lelah dan beristirahat di dekat sungai. Putri baru menyadari bahwa Suta sedang sakit demam, dia pun merawat suta dengan penuh kasih sayang. Karena kesabarannya, Suta pun berangsur pulih.
Suta dan Putri menyukai lokasi tempat mereka berada. Hawa yang sejuk serta pemandangannya yang asri membuat mereka jatuh cinta. Akhirnya mereka menikah dan membina keluarga di sana. Kini tempat tersebut di kenal dengan nama Baturaden yang artinya pembantu dan bangsawan.

Dhia Luthfi Arraghi (15515014)












Comments

Popular posts from this blog

PANTAI MUARO BINGUANG PASAMAN BARAT

Berbicara mengenai objek wisata pantai siapa yang tidak merasa bahagia termasuk saya, ini Merupakan sebuah pantai yang berada di sumatera barat tepatnya terletak di daerah kinali kabupaten pasaman barat. Kenapa pantai ini di berinama muaro binggunag , di beri nama tersebut karena akses jalan untuk menuju lokasi pantai , kita terlebih dahulu harus menyebrangi sebuah muaro .pantai ini masih snagat alami . pantai ini pertemuan sebuah muara sungai dengan samudera hindia . kenapa pantai ini snagat bersih di karenakan oleh kejauhan lokasi pantai ini dari keramaian dan jika kita ingin menuju lokasi pantai ini akan menempuh  perjalanan 10 km dari lokasi jalan beraspal . ketika sampai di tepi pantai kita akan kebingungan melihat dimana pantainya karena yang terlihat hanya hamparan buih ombak yang bewarna putih dan pulau pulau kecil yang tersebar . akan  demi kian itu yang membuat keasrian pantai ini . Namun perjalanan yang cukup melelahkan hilang seketika, ketika dari kejauhan t...

Kesenian & Kebudayaan Ebeg Banyumasan

Kesenian Ebeg (Kuda Lumping) Kesenian   Ebeg  merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang terkenal di Banyumas dan sekitarnya. Bentuk kesenian tarian tradisional yang menggunakan properti kuda  kepang ini menggambarkan kegagahan prajurit berkuda.  Ebeg  pada umumnya berjumlah delapan penari pria. Dalam pertunjukannya,  Ebeg  biasanya dilengkapi dengan penari topeng yang disebut  penthul, cepet  dan  barongan  (seperti sapi yang dimainkan oleh dua orang) serta  sintren  yaitu penari pria yang berdandan seperti wanita di dalam sebuah kurungan atau dengan ditutupi kain hitam.  Kesenian ini mirip dengan jathilan, kuda kepang dan kuda lumping di daerah lain. Kesenian ini bisa dibilang magis karena pemain ebeg ini akan kesurupan disaat pemain dijantur. biasanya saat akan dijantur si penimbul biasanya membakar kemenyan untuk dikelilingi. setelah para pemain kesurupan mereka tidak sadarkan diri, bahkan merek...

The Stupid Grandpa Waterfall - Pasuruan

  AIR TERJUN KAKEK BODO - PASURUAN Air terjun Kakek Bodo Pasuruan merupakan sebuah air terjun setinggi 40 meter yang berada di lereng gunung Arjuno, dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Pasuruan. Karena lokasinya yang berada dikawasan pegunungan. wisatawan yang berkunjung ke tempat ini akan dapat menyaksikan pemandangan alam dan hamparan pepohonan yang sangat memukau.       Sumber air terjun ini berasal dari sungai Kaligetik. Tepat dibawah curahan air terjun terdapat sebuah kolam alami dengan kedalaman 1 hingga 5 meter. Ketika wisatawan berkunjung ke tempat ini, kolam yang berda tepat dibawah deburan air terjun ini menjadi tempat yang tak terlewatkan, baik sebagai tempat untuk mandi maupun berfoto. LEGENDA AIR TERJUN KAKEK BODO    Dibalik keindahan dan eksotisme yang dimilikinya, air terjun ini juga memiliki kisah yang cukup melegenda. Dikisahkan, pada jaman dulu kala, ada seorang laki-laki tua...